PERANAN KEBUGARAN JASMANI DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SEKOLAH DASAR
OLEH:
E. KAUY,S.Pd
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Perkembangan IPTEKS
yang sangat pesat dewasa ini, tentunya diperlukan sumber daya manusia handal,
yang memiliki kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta sikap yang baik dalam
memajukan pembangunan bangsa. Kesiapan sumber daya manusia yang handal
dalam menjawab dan mengimbangi kemajuan
IPTEKS sangatlah penting dan menempati
strategi yang utama, sehingga sumber daya manusia atau individu yang menjalanan
dan mengembangkan pembangunan di segala bidang harus memiliki tingkat kebugaran
jasmani yang baik. Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan IPTEKS tidak
dilepas pisahkan dengan sumber daya manusia yang handal yang memiliki daya
kerja dan fisik yang prima untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaanya
sehari-hari. Daya kerja dan fisik yang prima itulah yang sering disebut dalam
ilmu kesehatan adalah tingkat kebugaran jasmani. Tingkat kebugaran jasmani
seseorang sangat tergantung dari aktivitas dan latihan sehari-hari sehingga
seseorang segar bugar dalam menyelasaikan semua pekerjaannya tanpa mengalami kelelahan
yang berarti.
Kebugaran jasmani lebih
menggambarkan kualitas kemampuan organ tubuh dalam menjalankan fungsinya, dan
kelangsungan fungsi itu terjadi sebuah sistem, keseluruhan organ tubuh manusia
dalam satu keterkaitan yang kompleks dan utuh. Seperti sistem peredaran darah,
sistem pernafasan, sistem metabolisme dan lain-lain, oleh karenanya itu
kebugaran jasmani sering diartikan sebagai moderat, tanpa mengalami kelelahan
yang berlebihan hingga kemudian seseorang mampu menjalankan tugas-tugas berikutnya dengan lancar. Defenisi ini memang
lebih menggambarkan kemampuan biologis dan proses fisiologis, bahwa seluruh
organ tubuh manusia berfungsi secara normal dan terus menerus.
Begitu pentingnya
kebugaran jasmani sebagai bagian dari program pendidikan jasmani di semua
jenjang dan tingkatan pendidikan sampai pada jenjang perguruan tinggi,
pembinaan kebugaran jasmani sangat strategis karena mendukung kapasitas belajar
siswa dan menggiatkan partisipasi siswa secara menyeluruh dalam mencapai tujuan
penyelesaian pendidikannya.
Akativitas fisik yang
baik dan teratur dapat meningkatkan kebugaran jasmani, karena kebugaran jasmani
merupakan sebuah tuntutan dalam hidup agar kita sehat dan mampu melakukan
sesuatu secara produktif. Oleh karena itu seseorang perlu menjaga dan
memperhatiakn tingkat kebugaran jasmaninya secara berkesinambungan dari hari
demi hari.
Siswa merupakan bagian
dari generasi penerus yang belajar pada jenjang pendidikan yang tingkat dasar dengan
tujuan merubah kualitas hidup yang lebih baik di masa depan. Siswa adalah
individu yang bertekad menjadi insan yang berguna yang selalu belajar mengembangkan dirinya dan
meningkatkan nurani perasaan kepada belajar, latihan dan mendisiplinkan dirinya
untuk merai sukses di masa yang datang. Siswa yang memiliki visi untuk mencapai
dan meraih keilmuan yang matang, artinya setiap siswa ingin menjadi pemenang
dari teman-temannya, ingin menguasai dan memiliki pengetahuan , keterampilan dan
karakter yang baik dan luas sehingga mampu bersikap dan bertindak ilmiah pada
zamanya dalam segala hal yang berkaitan dengan keilmuannya untuk diabdikan
kepada masyarakat dan umat manusia.
Tugas dan kewajiban utama siswa adalah belajar, berlati serta memahami dan
sadar benar bahwa dirinya adalah siswa yang akan mentaati semua aturan dan
norma yang berlaku di sekolah, di rumah dan masyarakat, sehingga harus mampu mengatur
dirinya, dan waktunya untukmenjaga kebugaran jasmaninya agar dapat menjalani
kehidupan sehat dan memenuhi segala kebutuhan hidupnya selama belajar.
Selanjutnya bidang
studi pendidikan jasmani di sekolah dasar yang berkaitan dengan aktivitas fisik belum
mendapatkan alokasi waktu secara maksimal,
metode dan strategi pembelajaran ataupun tingkat keseriusan serta
kehadiran para siswa dalam setiap pembelajaran pendidikan jasmani yang bisa dapat
meningkatkan kebugaran jasmani masih relatif minim, sehingga dapat mempengaruhi tingkat
kebugaran jasmani siswa sesuai pengamatan pengamatan penulis.
Atas dasar inilah penulis
merasa perlu untuk melakukan penulisan
dengan judul: “Peranan Kebugaran Jasmani dalam pembelajaran pendidikan jasmani
pada siswa Sekolah Dasar”.
B. Pembatasan Masalah
Penulisan makala ini dibatasi pada Peranan Kebugaran Jasmani dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani pada siswa Sekolah Dasar Kabupaten Buru. Sedangkan kebugaran jasmani yang dimaksud dalam penulisan ini adalah kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan performa kebugaran jasmani siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.
C.
Permasalahan
Berdasarkan latar
belakang masalah yang dikemukakan, maka penulis merumuskan beberapa masalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimana peran kebugaran
jasmani siswa sekolah Dasar saat mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani?
2. Apakah
siswa Sekolah Dasar dapat mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani sampai
akhir pembelajarn tanpa mengalami kelelahan yang berarti?
3.
Apakah siswa Sekolah Dasar mampu
mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani, dan dapat mengikuti mata pelajaran
berikutnya tanpa mengalami kelelahan yang berarti?
D.
Tujuan
Penulisan
Penulisan ini bertujuan
hanya ingin menggambarkan peranan kebugaran jasmani siswa Sekolah Dasar pada
saat mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.
E.
Manfaat
Penelitian
Penulisan in diharapkan
dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai konsep ilmiah dan bahan masukan bagi para siswa dan guru
pendidikan jasmani tentang pentingnya kondisi
kebugaran jasmani siswa dalam
mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani, sehingga seorang guru pendidikan
jasmani perlu dan selalu memberikan bimbingan dan latihan untuk menjaga meningkatkan
kebugaran jasmani siswa secara berkelanjutan.
BAB
II
KAJIAN TEORI
A.
Diskripsi
Teoretis
1.
Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani atau
kesegaran jasmani, dua istilah yang dipakai silih berganti kata lain dari Physical Fitness. Menurut Lutan (2002)
kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang
memerlukan kekuatan, daya tahan. Kebugaran itu dicapai melalui sebuah kombinasi
dari latihan teratur dan kemampuan pada seseorang.
Sedangkan menurut
Moeloek (1984) ditinjau dari segi ilmu faal (fisiologi), kesegaran jasmani
adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi)
terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan
sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.
Selain pendapat para
ahli yang dikemukakan, ada pendapat dari beberapa ahli tentang konsep kebugaran
jasmani, antara lain Giriwijoyo (1992) kebugaran jasmani adalah kecocokan
keadan fisik tehadap tugas yang harus dilaksanakan oleh fisik itu; atau untuk
dapat melaksanakan tugas fisik tertentu dengan hasil yang baik, diperlukan syarat-syarat fisik tertentu yang sesuai dengan sifat fisik itu. Selain itu juga
Nurhasan (1986) Physical Fitness
adalah suatukemampuan untuk melakukan tugas tertentu yang memerlukan usaha
otot.
Teori-teori tersebut
diperkuat lagi oleh Sajoto (1988) kesegaran jasmani yaitu kemampuan seseorang
untuk menyelesaikan tugas sehari-hari dengan pengeluaran energy yang cukup
besar, guna memenuhi kebutuhan gerakannya dan menikmati waktu luang serta
memenuhi keperluan darurat, bila sewaktu-waktu diperlukan.
Selanjutnya kesegaran
jasmani Kosasih (1985) mengemukakan bahwa kemampuan fungsional dari seseorang
dalam menghadapi pekerjaannya; jadi orang yang fit akan mampu melaksanakan
pekerjaannya berulang kali tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti dan masih
memiliki kapasitas cadangan untuk mengatasi kesukaran yang tak terduga-duga.
Selanjutnya dikatakan
bahwa seseorang dikatakan dalam “Fit” (memiliki kebugaran jasmani) adalah orang
yang mempunyai cukup kekuatan, kemampuan, kesanggupan, daya kreasi dan daya
tahan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan
yang berarti.dengan dikemukakannya berbagai teori dan pendapat dari para ahli
itu artinya bahwa kebugaran jasmani sangat diperlukan bagi setiap manusia,
karena dengan kebugaran jasmani yang baik, maka seseorang akan menjadi manusia
yang produktif dan berkualitas untuk menghasilkan sesuatu.
Jenis kebugaran jasmani
menurut Lutan (2002) kebugaran jasmani yang telah terkait dengan kesehatan
adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan,
daya tahan dan fleksibilitas selanjutnya kebugaran jasmani yang berhubungan
dengan performa adalah kebugaran yang dicapai dari sebuah latihan teratur dan
kemampuan yang melekat pada diri seseorang.
Seperti yang telah
diuraikan sebelumnya baik latar belakang masalah maupun kajian teori, bahwa
Kebugaran jasmani sangat penting dalam kehidupan ini yang terkait dengan
berbagai aktifitas yang kita lakukan : karena kebugaran jasmani merupakan
komponen penting untuk melakukan suatu pekerjaan sehari-hari tanpa mengalami
kelelahan yang berarti, dengan kata lain orang tersebut masih mempunyai
cadangan tenaga untuk melakukan pekerjaan yang lain. Oleh karena itu kebugaran
jasmani merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam satu prestasi
pada aktivitas yang memerlukan daya tahan. Kebugaran jasmani dapat dijadikan
pedoman untuk menentukan orang terlatih dan tidak terlatih.
Kebugaran jasmani tidak
dapat dipisahkan dengan daya tahan, baik daya tahan otot maupun daya tahan
kardio respirasi. Daya tahan kardio respirasi berhubungan dengan sistem-sistem aerobic dan sistem ini berhubung erat
dengan penggunaan oksigen selama latihan atau yang sering dikenal VO2
max yang sangat berpengaruh pada cabang olahraga tertentu yang memerlukan daya
tahan, karena semakin besar VO2 max semakin besar pula kemampuan
untuk menggunakan oksigen secara maksimal.
Agar lebih jelas dapat kita lihat pada gambar
1. bagan berikut:
KEBUGARAN JASMANI |
Kebugaran jasmani Terkait dengan Performa |
Kebugaran jasmani Terkait dengan Kesehatan |
Koordinasi Daya Tahan Aerobik
Keseimbangan Kekuatan Otot
Kecepatan Daya
Tahan Otot
Egilitas Fleksibilitas
Power
Waktu reaksi
Sumber Gambar : Rusli Lutan (2002) Menuju Sehat Bugar.
Tapi
ada juga ahli yang membagi kesegaran jasmani dalam tiga kelompok yaitu Bustaman
(2002)
a. Kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan yang
terdiri dari 5 (lima), komponen dasar saling berhubungan antar satu dengan yang
lain, yaitu : daya tahan kardiovaskuler, kekuatan otot, daya tahan otot,
fleksibilitas dan komposisi tubuh (berat badan ideal, persentasi lemak).
b. Kesegaran jasmani berhubungan dengan keterampilan motorik
yang terdiri dari 6 (enam) komponen yaitu : keseimbangan, daya
ledak (power), kecepatan, kelincahan,
koordinasi dan kecepatan reaksi.
c. Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan Wellness diberikan suatu pengertian sebagai suatu tingkat dinamis
dan terintegrasi dari fungsi-fungsi organ tubuh yang berorientasi terhadap
upaya memaksimalkan potensi yang memiliki ketergantungan pada tanggung jawab
sendiri.
Agar lebih memperjelas tentang komponen-komponen atau unsur-unsur
kebugaran jasmani, maka perlu dikemukakan setiap komponen karena hal ini
merupakan salah satu prasarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha
mempertahankan tingkat kebugaran jasmani bagi setiap orang selanjutnya unsur-unsur
kebugaran jasmani secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.
Daya Tahan (Endurance)
Daya tahan menyatakan
keadaan yang menekankan pada kapasitas melakukan kerja secara terus menerus
dalam suasana aerobic. Jadi dapat berlaku bagi seluruh tubuh, suatu sistem
tubuh, daerah tertentu dan sebagainya.
Soegiardo
(1992) dalam bukunya menjelaskan bahwa daya
tahan/endurance merupakan kualiatas
otot dimana kemampuan konteraksi dihubungkan dengan waktu.
Ada dua daya tahan : daya
tahan aerobic dan daya tahan
anaerobic
b.
Kekuatan Otot (Muscle Strength)
Kekuatan otot menggambarkan kontraksi maksimal
yang dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot. Menurut M. Iksan dalam bukunya
bahwa kekuatan otot merupakan kemampuan sejumlah otot untuk menggunakan
kekuatan terhadap suatu rangsangan kekuatan tenaga, lawan, otot yang kuat
secara efisien membawa kemudahan untuk melakukan pekerjaan berat.
c.
Kecepatan (speed)
Kecepatan adalah kemampuan seseorang dalam
melakukan gerakan berkesinambungan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Seperti gerak lari cepat, gerak pukulan dalam tinju, gerakan mengayuh pedal
dalam balap sepeda, dan lain.lain. dalam masalah kecepatan ini, adanya
kecepatan gerak dan ada kecepatan eksplosive.
d.
Tenaga Ledak Otot (Muscle Explosive Power)
Tenaga ledak otot adalah kemampuan otot atau
sekelompok otot melakukan kerja secara explosive. Sebagaimana Sajoto dalam
bukunya bahwa : daya ledak otot adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
kekuatan maksimum dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu yang
sependek-pendeknya.
e.
Ketangkasan (Egility)
Ketangkasan adalah kemampuan mengubah secara
cepat arah tubuh atau bagian tubuh tanpa gangguan pada keseimbangan. Diperlukan
tidak hanya dalam olahraga tetapi juga dalam situasi kerja dan kegiatan
rekreasi. Ketangkasan bergantung pada faktor kekuatan, kecepatan, tenaga ledak
otot, waktu reaksi, keseimbangan.
f. Kelentukan
(Fleksibility). Kelentukan adalah
kemampuan gerak maksimal suatu persendian.
g. Kecepatan
reaksi (reaction time). Kecepatan
reaksi adalah waktu tersingkat yang dibutuhkan untuk memberikan jawaban kinetis
setelah menerima suatu rangsangan.
h. Koordinasi
Koordinasi adalah kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan gerakan yang berbeda didalam suatu pola gerakan tunggal secara efektif
2.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani diantaranya dengan
melakukan aktivitas jasmani secara bertahap dan teratur, giziyang memadai, dan
istirahat yang cukup. Bagi siswa sekolah dasar perlu dilakukan pemeriksaan
secara teratur, pemilihan aktivitas dalam program pendidikan jasmani ssesuai
umurnya, melakukan rekreasi dan pemenuhan makanan yang bergizi, melakukan
olahraga atau latihan fisik yang baik dan terprogram dengan baik.
Menurut
Lutan (2001) mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebugaran
jasmani, faktor-faktor tersebut mencakup intensitas,kekhususan,frekuensi,dan
kekhasan perorangan.Berikut penjelasannya secara lengkap yang tersaji di bawah
ini:
a. Intensitas
Untuk meningkatkan kebugaran jasmani,seseorang
harus melakukan tugas kerja yang lebih berat dari kebiasaannya.Hal ini dapat
dilakukan baik dengan menambah beban kerjanya atau mempersingkat waktu
pelaksaannya. Penanganan beban yang selalu meningka,melebihi beban yang telah
diatasi disebut prinsip beban lebih(over
load).
b. Kekhususan
Peningkatan dalam berbagai aspek kebugaran
jasmani adalah bersifat spesifik,sesuai dengan jenis latihan yang ditunjukkan
terhadap kelompok otot yang trlibat.Latihan kekuatan misalnya,tentu tidak akan
banyak berpengaruh terhadap peningkatan daya tahan aerobik.Jadi,setiap jenis
latihan ditunjukan ke arah pembinaan unsur pembinaan yang lebih khusus.
c. Frekuensi
Latihan
Latihan yang tidak teratur,kadang-kadang
berlatih,dan kadang-kadang diselingi dengan masa istirahat yang lama juga sama
buruknya dengan tidak berlatih.Persoalan ini disebut ketidaksinambungan
latihan,suatu kelemahan dalam pembinaan.Otot-otot yang di latih secara teratur
dengan frekuensi yang cukup,akan mengalami perkembangan.Serabu ootnya semakin
bartambah tebal,dan karena itu otot menjadi semakin besar
d. Bersifat
Perorangan
Setiap orang mengalami peningkatan kebugaran
jasmaninya dengan tempo peningkatan yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti usia, bentuk tubuh, keadaan gizi, berat badan, status
kesehata, dan kuat lemahnya motivasi.
e. Motivasi
Berlatih
Ketika masih kecil, anak-anak begitu senang
bermain atau melakukan aktivitas jasmani. Ketika usianya semakin meningkat,
kegairahan itu justru semakin berkurang. Keadaan ini tampak, misalnya pada
jenjang sekolah menengah atas, terutama pada anak wanita. Persoalan penting
yang berkaitan dengan kesiapanuntuk berlatih, selain sikap positif terhadap
aktivitas jasmani, juga faktor dorongan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
tersebut.
Menurut Pekik Irianto (2004) untuk mendapatkan
kebugaran yang memadaidiperlukan perencanaan sistematik melalui pemahaman pola
hidup sehat bagi lapisan asyarakat, meliputi tiga upaya bukar yaitu, makan,
istirahat, dan olahraga.
a. Makan
Untuk dapat mempertahankan hidup secara layak stiap manusia memerlukan makan yang cukup. Baik kuantitas maupun kualitas, yakni memenuhi syarat makanan sehat berimbang, cukup energi, dan nutrisi.
b. Istrahat
Tubuh manusia tersusun atas organ, jaringan,
dan sel yang memilikikemampuan kerja terbatas. Seseorang tidak akan mampu
bekerja terus-menerussepanjang hari tanpa berhenti. Kelelahan adalah satu
indikator keterbatasan fungsi tubuh manusia. Untuk itu istirahat sangat
diperlukan agar tubuh memiliki kesempatan melakukan recovery (pemulihan)
sehingga dapat melakukan kerja atau beraktivitas sehari-hari dengan nyaman.
c. Berolahraga
Banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat
untuk mendapatkan kebugaran, misalnya dengan melakukan masase, mandi uap (sauna steam), berendam dipancaran air hangat (whirpool), dan berlatih olahraga. Berolahraga adalah salah satu
alternatif paling efektf dan aman untuk memperoleh kebugaran sebab berolahraga
mempunyai multi manfaat, antara lain manfaat fisik (meningkatkan komponen
kebugaran), manfaat phikis (lebih tahan terhadap stres, lebih mampu
berkonsentrasi), dan maanfaat sosial (menambah percaya diri dan sarana
berinteraksi).
Lebih lanjut Pekik Irianto (2004) menjelaskan
bahwa keberhasilan mencapai kebugaran sangat ditentukan oleh kualitas latihan
yang meliputi: tujuan latihan, pemilihan model latihan, penggunaan sarana
latihan, dan yang lebih penting lagi adalah takaran atau dosis yang dijabarkan
dalam konsep FIT (Frekuensi, Intensity,
and Time).
a. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya unit latihan
perminggu. Untuk meningkatkan kebugaran perlu latihan 3-5 kali perminggu.
Sebaiknya pelaksanaannya dilakukan serselang, misalnya: Senin, Rabu, Jumat, sedangkan
hari yang lain digunakan untuk istirahat agar tubuh memilki kesempatan
melakukan recovery (pemulihan)
tenaga.
b. Intensitas
Kualitas yang menunjukkan berat ringannya
latihan disebut intensitas. Besarnya intensitas tergantung pada jenis dan
tujuan latihan. Latihan aerobic menggunakan pedoman kenaikan detak jantung.
c. Time
Time adalah waktu atau durasi yang diperlukan
setiap kali berlatih. Utuk meningkatkan kebugaran paru jantung dan perununan
berat badan diperlukan waktu latihan 20-60 menit.
3.
Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Istilah pembelajaran berasal
dari kata belajar yang intinya adalah perubahan tingka laku, baik berupa
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan karakter. Kompetensi tersebut dapat
diperoleh melalui belajar, belajar tidak hanya di sekolah tetapi belajar bisa
terjadi dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja selama ada unsur dan
prinsip-prinsip belajar yang ada di dalamnya.
Seseorang dikatakan
belajar jika, dapat diasumsikan dalam diri orang tersebut terjadi suatu proses
kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingka laku. Hudojo (1990),
mengatakan bahwa belajar merupakan sikap yang melekat pada setiap orang seperti
pengetahuan, keterampilan, dan kegemaran serta sikap seseorang dapat dibentuk dimodifikasi
dan berkembang karena belajar.Karena itu seseorang dikatakan belajar bila dalam
diri orang tersebut terjadi proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan
tingkah laku.
Selanjutnya menurut
Hudojo (1990), Belajar merupakan penemuan informasi, tidak hanya sekedar
membentuk asosiasi, khususnya asosiasi dalam bentuk hubungan stimulus respon,
terlibih- lebih untuk proses mental yang tinggi, misalnya pemecahan masalah dan
berpikir kritis. Sejalan dengan itu menurut sudjana (1998), belajar pada
dasarnya adalah proses perubahan tingka laku berkat adanya pengalaman yang
diunjukkan dalam berbagai bentuk seperti, berubah pengetahuan, sikap dan tingka
laku, keterampilan, kecakapan, dan kemampuannya serta perubahan aspek-aspek
lain pada individu yang belajar.
Sedangkan menurut
Morgan dalam Ratumanan (2002), belajar dapat di devenisikan sebagai perubahan
tingkah laku yang relatif dan terjadi sebagai hasil belajar dan latihan atau
pengalaman. Hal yang sama juga di kemukakan oleh Ornod dalam Ratumanan (2002),
yang mendeskripsikan adanya dua devinisi belajar. Defenisi pertama menyatakan
bahwa belajar merupakan perubahan prilaku yang relatif permanen karena
pengalaman. Sedangkan definisi kedua menyatakan bahwa belajar merupakan
perubahan mental yang relatif permanen karena pengalaman.
Dari berbagai definisi
para ahli yang dapat dikemukakan, maka penulis berkesimpulan bahwa belajar
merupakan suatu tahap perubahan tingka laku dan mental yang relatif tetap,
sebagai respon atau hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya.
Proses pembelajaran
pendidikan jasmani di sekolah sangatlah penting dalam mencapai pembelajaran
yang baik, karena setiap siswa yang mengikuti proses pembelajaran pendidikan
jasmani. Proses pembelajaran pendidikan di sekolah akan mendapatkan pengetahuan
tentang apa disampaikan oleh guru tentang tujuan dan manfaat mengikuti
pembelajaran pendidikan jasmani. Pendidikan jasani yang di lakukan di sekolah
sangat baik dan bermanfaat, sebab setiap siswa yang terlibat dalam pembelajaran
pendidikan jasmani akan memperoleh kebugaran jasmani yang baik.
Pembelajaran pendidikan
jasmani sangat dibituhkan oleh setiap siswa untuk menorong perkembangan
keterampilan motorik, mental, emosional, spiritual, sosial dan dapat membantu
siswa memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerak
secara aman, efisien, dan efektif sehingga menghargai manfaat aktivitas jasani
bagi peningkatan kualitas hidup yang bermuarauntuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan yang seimbang.
Pembelajaran pendidikan
jasmani yang dilakukan setiap harinya di sekolah akan membawa dampak yang baik
bagi siswa yang mengikuti kegiatan tersebut baik secara teori maupun praktek.
Karena dengan mengikuti kegiatan tersebut siswa akan lebih memahami dan
mengetahui arti, tujuan dan manfaat dari pembelajaran pendidikan jasmani yang diajarkan
oleh guru pendidikan jasmani di sekolah.
3.
Pendidikan Jasmani
Pendidikan
pada hakikatnya adalah usaha sadar danterencan auntuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki potensi spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyaraka, bangsa dan negara (Munib, 1981). Pendidikan mempunyai tugas
untuk menghasilkan generasi yang unggul, manusia-manusia bebudaya dan memiliki
kepribadian yang luhur.
Pendidikanmerupakan
suatu hak dan kewajiban yang harus dijalani oleh setiap manusia yang ada di uka
bumi, karena pendidikan sangat berperan penting bagi keidupan setiap manusia,
sebabkalau tidak adanya pendidikan dalam diri maka kita tidak akan pernah
mengerti, dan mengetahui apaitu pendidikan.
Berbicara
tentang pendidikan, setiap manusia pasti membutuhkan pendidikan untuk mencapai
masa depan dan cita-cita yang diinginkan agar kehidupan kedepannya lebih
baikdan lebih terarah. Pendidikan selalu membawa dampak yang baik dalam
kehidupan manusia, karena dengan adanya pendidikan dalam diri manusia, maka apa
yang kita lakukan akan dihargai dan dihormati oleh orang lain. Tapi kalau tidak
adanya pendidikan dalam diri, maka orang akan menganggap kita sebagian orang
lemah yang tidak tau apa itu pendidikan. Pendidikan itu sejak manusia lahir ke
dunia, bahkan sejak anak masih dalam kandungan ibunya baik secara langsung
maupn tidak langsung. Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk mencapai tarap
hidup atau kemajuan yang lebih baik, dan rencana untuk mewujudkan suasana dan
proses pembelajaran agar siswa secara aktif mampu mengembangkan potensi yang
ada dalam dirinya.
Penddikan
selalu dikenal sebagai suatu pelajaran yang wajib dilakukan dan dipelajari oleh
setiap orang yang ingin mempelajarinya, karena pendidikan itu tidak perna
mengenal batas usia, bahkan orang sudah berpendidikan setinggi-tinggipunmasih
mau belajar dan memahami tentang pendidikan, karena dengan banyak belajar maka
kita lebih tau tentang pendidikan.
Secara
tidak sadar pendidikan bisa dilakukan bisa dilakukan dimana saja,asalkan kita
mau maka ada tempat buat kita belajar. Manusia juga juga tidak hanya
membutuhkan pendidikan dikalangan tertentu saja, tapi pendidikan bisa dapat
diperoleh dari setiap orang, baik
keluarga, teman, sahabat dan lain-lain selama seseorang ingin belajar.
Pendidikan merupakan
suatu hal krusial dan penting ketika kita ingin mamajukan suatu bangsa, sebagai
salah satu negara berkembang seperti Indonesia sangat membutuhkan kualitas
pendidikan yang baik dan merata untuk dapat setara dan bersaing dengan negara
maju.
Pendidkan
jasmani adalah bentuk-bentuk kegiatan
jasmani yang teratur yang terdapat di dalam permainan, perlombaan, dan
kegiatanjasmani yang intensif dalam rangka memperoleh kebugaran jasmani dan
rekrasi, kemenangan dan prestasi optimal tanpa kecurangan serta menjunjung
tinggi nilai-nilai sportifitas yang tinggi dan harmonis.
Pendidikan jasmani adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan pendidikan pada umumnya, yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan pengembangan jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, seta emosional yang serasi, selaras, dan seimbang. Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi menyenangkan, kreatif, inovatif, trampil, serta meningkatkan kebugaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak manusia.
4. Siswa
Sekolah Dasar
Siswa sekolah dasar
adalah merupakan bagian dari generasi penerus yang belajar pada jenjang
pendidikan yang terenda dengan tujuan merubah kualitas hidup yang lebih baik di
masa yang akan datang atau pada zamanya.
Menurut Ganda (2004)
tujuan siswa sekolah dasar adalah agar kelak menjadi generasi penerus yang
berguna bagi bangsa dan negara dan ingin meraih ilmu pengetahuan dan teknologi
serta seni yang matang, artinya siswa ingin menjadi yang terbaik dari teman-temannya dengan memahami
wawasan ilmiah yang luas sehingga mampu bersikap dan bertindak ilmiah dengan
segala hal yang berkaitan dengan keilmuannya untuk diabdikan kepada
masyarakat dan umat manusia.
Selanjutnya dikatakan
juga bahwa siswa berkehendak sebagai manusia yang tahu dengan jati dirinya
sebagi orang siswa yang selalu ingin belajar , bekerja, berlatih untuk mengasa
pikiran dan perasaannya agar lebih baik dan berguna bagi bangsa dan negaranya
di masa yang akan datang. Siswa harus memahami dan sadar benar bahwa dirinya
akan masuk ke dunia yang penuh dengan persaingan kompetitif yang ketat dengan
anak sesama bangsa bahkan dengan negara lainya di dunia.
Dengan demikian jika
siswa semakin banyak melakukan aktivitas jasmani maka akan semakin baik
kebugaran jasmaninya, sebagai bukti bahwa siswa sekolah dasar pada setiap
pembelajaran pendidikan jasmani, siswa selalu mengikutinya dengan baik mulai
dari awal, inti, sampai pada akhir pembelajaran, bahkan siswa masih memiliki
tenaga ekstra dan sanggup mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran lain pada
jam berikutnya tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Dari kondisi kebugaran
jasmani siswa sekolah dasar yang
digambarkan menunjukkan bahwa kebugaran jasmani sangat berperan pada saat
pembelajaran pendidikan jasmani.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pengamatan penulis selama pembelajaran
pendidikan jasmani pada siswa sekolah dasar, maka penulis mengemukakan beberapa
kesimpulan dan saran sebagai berikut:
A.
Kesimpulan
1.
Kebugaran jasmani bagi siswa
sekolah dasar sangat berperan penting dalam mengikuti pembelajaran pendidikan
jasmani.
2. Siswa
Sekolah Dasar dapat dikatakan meiliki kebugaran jasmani yang baik, apabila
siswa tersebut dapat mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani sampai akhir
pembelajarn tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
3.
Siswa Sekolah Dasar dapat
dikatakan memiliki kebugaran jasmani yang sangat baik, jika siswa mampu
mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani mulai dari pendahuluan, inti, dan
penutup pembelajaran, dan dapat melanjutkan atau mengikuti mata pelajaran
berikutnya tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
B.
S a r a n
1. Kepada guru pendidikan jasmani agar selalu memperhatikan,
mengontrol,
dan membuat
program latihan
yang berkaitan
dengan
peningkatan kebugaran
jasmani siswa yang dapat
menunjang
pembelajaran pendidikan jasmani
secara teratur dan
terprogram.
2. Kepada siswa diharapkan selalu meluangkan
waktunya
untuk
mengontrol
dan menjaga kebugaran jasmani dengan
memperhatikan
aktivitas
fisik yang dilakukan,
baik di sekolah, di rumah
maupun
aktivitas
yang dilakukan di luar rumah.
3.
Kepada para pembaca yang sempat membaca makala ini
dan
ingin menulis tentang kebugaran jasmani siswa
agar melengkapi
berbagai kekurangan yang terdapat dalam
penulisan ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Bustaman H. Amrum, Perkembangan Olahraga Terkini
Kajian Para Pakar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2002.
Giriwijoyo Y.S. Santoso, Ilmu Faal Olahraga, Bandung:
1992.
Kosasih Engkos, Olahraga, Teknik dan Program Latihan,
Jakarta: CV. Akademika Persindo, 1985.
Lutan Rusli, Menuju Sehat Bugar, Jakarta: Dirjen
Pendidikan Olahraga, Depdiknas, 2002.
Moeloek Dangsina, Kesehatan dan Olahraga, Jakarta:
Fakultas Kedokteran UI, 1984.
Nurhasan, Tes dan Pengukuran, Jakarta: Kurnia UT,
1986.
Sajoto Muhammad, Peningkatan dan Pembinaan Kondisi
Fisik, Dalam Olahraga, Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti P2LPTK, 1999.
Soegiarto Tjaliek, Ilmu Faal, Jakarta: Dirjen
Dikti Proyek pembinaan tenaga kependidikan, Depdikbud, 1992.
Syarifuddin Aip, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan II,
Jakarta: PT.
Gramedia
Widyasarana, 1998.