B. Tujuan
Pegertian sumber
dan macam macam belajar bertujuan sebagai berikut.
Menambah wawasan pengetahuan siswa
terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru.
Mencegah
verbalistis bagi siswa.
Mengajak siswa
ke dunia nyata.
Mengembangkan
proses belajar mengajar yang menarik
Mengembangkan
berpikir divergent pada siswa
C. Manfaat
Pemanfaatan
sumber dan macam macam belajar sudah
tentu akan menambah wawasan pengetahuan siswa. Melalui sumber belajar,
pemahaman siswa mengenai suatu materi pelajaran akan bertambah. Hal tersebut
sekaligus akan mencegah verbalistis bagi siswa. Dengan pemanfaatan sumber
belajar maka siswa tidak hanya mengetahui materi pelajaran dalam bentuk
kata-kata saja, namun secara komprehensif akan mengetahui substansi dari yang
dipelajari.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sumber dan macam macam
belajar
Sering kita dengar istilah sumber
belajar (learning resource), orang juga banyak yang telah memanfaatkan sumber
belajar, namun umumnya yang diketahui hanya perpustakaan dan buku sebagai
sumber belajar. Padahal secara tidak terasa
apa yang mereka gunakan, orang, dan benda tertentu adalah termasuk
sumber belajar.
Sumber belajar ditetapkan sebagai
informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat
membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk
cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang
dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.
Dari pengertian
tersebut maka sumber belajar
dapat dikategorikan sebagai berikut:
Tempat atau lingkungan alam sekitar
yaitu dimana saja seseorang dapat
melakukan belajar
atau proses perubahan
tingkah laku maka
tempat itu dapat dikategorikan
sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan,
pasar, museum, sungai,
gunung, tempat pembuangan sampah,
kolam ikan dan lain sebagainya.
Benda yaitu
segala benda yang
memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik,
maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs,
candi, benda peninggalan lainnya.
Bahan yaitu
segala sesuatu yang
berupa teks tertulis,
cetak, rekaman elektronik, web,
dll yang dapat digunakan untuk belajar.
Buku
yaitu segala macam
buku yang dapat
dibaca secara mandiri
oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya
buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya.
B.
Transfer dalam Belajar
Sekolah tidak mampu mengajarkan pelajar
segala sesuatu yang mereka ingin ketahui, tetapi seharusnya melengkapi pelajar
dengan kemampuan untuk mentransfer---menggunakan apa yang telah mereka pelajari
untuk mengatasi permasalahan baru secara sukses atau untuk belajar secara cepat
di dalam situasi baru.
Mengingat kembali suatu informasi bukan suatu transfer. Transfer terjadi ketika pelajar dapat mengatasi permasalahan yang mereka tidak temukan sebelumnya, dan transfer terjadi di dalam strategi belajar. Contohnya di dalam membuat beberapa pertanyaan mengenai apa yang sudah dipelajari.
Mengingat kembali suatu informasi bukan suatu transfer. Transfer terjadi ketika pelajar dapat mengatasi permasalahan yang mereka tidak temukan sebelumnya, dan transfer terjadi di dalam strategi belajar. Contohnya di dalam membuat beberapa pertanyaan mengenai apa yang sudah dipelajari.
C.
Proses Pembelajaran dan Sumber
Belajar
Istilah kegiatan “belajar”,
“mengajar”, dan “pembelajaran” merupakan istilah kegiatan
yang tidak terpisahkan,
meskipun ketiganya merupakan kegiatan yang berbeda. Kegiatan
belajar bisa saja terjadi walaupun tidak ada kegiatan mengajar.
Begitu pula sebaliknya,
kegiatan mengajar tidak
selalu dapat menghasilkan kegiatan
belajar. Ketika seorang
guru menjelaskan pelajaran di
depan kelas maka terjadi kegiatan mengajar, tetapi dalam kegiatan tersebut
belum tentu terjadi kegiatan belajar pada setiap siswa. Kegiatan mengajar
dikatakan berhasil jika dapat menghasilkan kegiatan belajar pada diri siswa.
Jadi, sebenarnya hakekat guru mengajar adalah usaha guru untuk membuat siswa
belajar. Dengan kata
lain, mengajar merupakan
upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Kegiatan inilah
yang disebut dengan peoses pembelajaran.
Istilah pembelajaran lebih
menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar
para siswanya. Kegiatan pembelajaran
tidak akan berarti
jika tidak menghasilkan kegiatan
belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya bisa berhasil jika si
belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Jadi syarat mutlak yang
harus dipenuhi agar terjadi kegiatan belajar yaitu terjadinya interaksi antara
pebelajar (learner) dengan sumber belajar.
Pekerjaan mengajar tidak selalu
harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun
menyajikan materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan mengajar,
tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru
untuk membuat siswa belajar. Peran
penting yang harus
dilakukan oleh guru
dalam proses pembelajaran adalah mengusahakan agar setiap
siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber belajar yang ada.
Meskipun guru juga merupakan salah satu sumber belajar bagi siswa, tetapi masih
banyak lagi sumber-sumber belajar yang lain yang dapat dimanfaatkan untuk
terjadinya proses pembelajaran.
D.
Macam-macam Sumber Belajar
Sumber belajar
adalah semua sumber
(baik berupa data,
orang atau benda) yang dapat
digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa.
Sumber belajar ini bermanfaat dalam memberikan sumbangan yang positif untuk
peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran. Terdapat enam macam sumber
belajar yaitu pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar / lingkungan.
1. Pesan, adalah
pelajaran/informasi yang diteruskan
oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, dan data
2. Orang, mengandung
pengertian manusia yang
bertindak sebagai penyimpan,
pengolah, dan penyaji pesan. Tidak termasuk mereka yang menjalankan funsgi
pengembangan dan pengelolaan sumber belajar.
3. Bahan, merupakan sesuatu (bisa pula
disebut program atau software) yang mengandung pesan untuk disajikan melalui
penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri.
4. Alat, adalah sesuatu (biasa pula
disebut hardware) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan di
dalam bahan.
5. Teknik, berhubungan dengan prosedur
rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang, dan
lingkungan untuk menyampaikan pesan.
6. Lingkungan, merupakan situasi
sekitar di mana pesan diterima.
E . Peranan Sumber Belajar dalam
Proses Pembelajaran
Sumber belajar mempunyai peran yang
sangat erat dengan pembelajaran yang dilakukan, adapun peranan tersebut dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Peranan sumber belajar dalam
pembelajaran Individual.
Pola
komunikasi dalam belajar
individual sangat dipengaruhi
oleh peranan sumber belajar yang dimanfaatkan dalam proses belajar.
Titik berat pembelajaran individual adalah pada peserta didik, sedang guru
mempunyai peranan sebagai penunjang atau fasilitator.
Dalam pembelajaran individual
terdapat tiga pendekatan yang berbeda yaitu :
(1) Front line teaching method, dalam pendekatan ini guru
berperan menunjukkan sumber belajar yang perlu dipelajari.
(2) Keller Plan, yaitu pendekatan yang menggunakan teknik
personalized system of instruksional (PSI)
yang ditunjang dengan
berbagai sumber berbentuk audio
visual yang didesain khusus untuk belajar individual.
(3) Metode proyek, peranan guru cenderung sebagai penasehat
dibanding pendidik, sehingga peserta didiklah yang bertanggung jawab dalam
memilih, merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan belajar.
2. Peranan Sumber Belajar dalam
Belajar Klasikal
Pola komunikasi dalam belajar
klasikal yang dipergunakan adalah komunikasi langsung antara guru dengan
peserta didik. Hasil belajar sangat tergantung oleh kualitas guru, karena guru
merupakan sumber belajar utama. Sumber lain seolah-olah tidak ada peranannya
sama sekali, karena frekuensi belajar didominari interaksinya dengan guru.
Pemanfaatan sumber belajar selain
guru, sangat selektif dan sangat ketat di bawah petunjuk dan kontrol guru. Di
samping itu guru sering memaksakan penggunaan sumber belajar yang kurang
relevan dengan ciri-ciri peserta didik dan tujuan belajar, hal ini terjadi
karena sumber belajar yang tersedia terbatas. Peranan Sumber
Belajar secara keseluruhan
seperti terlihat dalam
pola.
komunikasinya selain guru rendah.
Keterbatasan penggunaan sumber belajar terjadi karena metode pembelajaran yang
utama hanyalah metode ceramah. Menurut Percipal and Ellington (1984), bahwa
perhatian yang penuh dalam belajar
dengan metode ceramah
(attention spannya) makin
lama makin menurun drastis.
Misalnya dalam 50 menit belajar, maka pada awal belajar attention spannya berkisar antara 12-15 menit,
kemudian makin mendekati akhir pelajaran turun menjadi 3-5
menit.
Di samping itu British Audio Visual
Association (1985), menyatukam bahwa 75 % pengetahuan diperoleh melalui indera
penglihatan, 13 % indera pendengaran, 6 % indera sentuhan dan rabaan dan 6 %
indera penciuman dan lidah. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
perusahaan SOVOCOM COMPANY di Amerika dalam Sadiman (1989: 155-156), tentang
kemampuan manusia dalam menyimpan pesan adalah : verbal (tulisan) 20%, Audio
saja 10%, visual saja 20%, Audio visual 50%. Tetapi kalau proses belajar hanya
menggunakan methode (a) Membaca saja, maka pengetahuan yang mengendap hanya 10%
(b) Mendengarkan saja pengetahuan yang mengendap hanya 20%. (c) Melihat saja
pengetahuan yang mengendap bisa 50%. Dan (e) Mengungkapkan sendiri pengetahuan
yang mengendap bisa 80%. (f) Mengungkapkan sendiri dan mengulang pada
kesempatan lain 90%. Dari penjelasan tersebut diatas, bahwa guru harus pandai
memilih dan mengkombinasikan metode pembelajaran dengan belajar yang ada.
3. Peranan Sumber Belajar dalam
Belajar Kelompok
Pola
komunikasi dalam belajar
kelompok, menurut Derek
Rowntere dalam bukunya Educational Technologi in Curriculum Development
(1982), menyajikan dua pola komunikasi yang secara umum ditetapkan dalam
belajar yaitu pola.
a. Buzz sessions (diskusi singkat) adalah kemampuan yang
diperoleh peserta didik untuk didiskusikan singkat sambil jalan. Sumber belajar
yang digunakan adalah materi yang digunakan sebelumnya.
b. Controllet discussion (diskusi dibawah kontrol guru),
sumber belajarnya antara lain adalah bab dari suatu buku, materi dari program
audio visual, atau masalah dalam praktek laboratorium
c. Tutorial adalah belajar dengan guru pembimbing, sumber
belajarnya adalah masalah yang ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat
bab dari buku, topik masalah dan tujuan instruksional tertentu.
d. Team project (tim proyek) adalah suatu pendekatan
kerjasama antar anggota kelompok dengan cara mengenai suatu proyek oleh tim.
e. Simulasi (persentasi untuk
menggambarkan keadaan yang sesungguhnya).
f. Micro teaching, (proyek pembelajaran yang direkam dengan
video). g. Self helf group (kelompok swamandiri).
Sumber belajar lainnya yang seharusnya dikelola dengan baik adalah
perpustakaan. Tidak sedikit perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah belum
dikelola dengan baik
sebagai pusat sumber
belajar, perpustakaan hanya menjadi sarana atau tempat penyimpanan
buku saja. Siswa tidak termotifasi memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber
belajar. Perpustakaan mestinya dapat menjadi pusat sumber dan penyimpanan
informasi dan pengetahuan baik berupa bahan cetak (buku/tulisan), elektronik
dan audio visual ataupun dalam bentuk
yang lain, sehingga perpustakaan dapat
berfungsi sebagai sumber belajar bagi
semua peserta belajar, para profesional, para peneliti dan bagi siapapun yang
memerlukan informasi dan pengetahuan.
Selain berfungsi sebagai tempat
untuk mendapatkan informasi, perpustakaan juga berfungsi untuk kegiatan
pendidikan, pembelajaran dan penelitian, maka distribusi informasi sebagai
koleksi perpustakaan perlu diarahkan pada kebutuhan belajar peserta belajar.
Konsep Pusat Sumber Belajar mengubah organisasi informasi dan pengelolalaan
perpustakaan dari lingkungan hanya bahan cetak
menjadi lingkungan bahan cetak dengan bahan non cetak termasuk diantaranya semua teknologi yang
lebih baru seperti bahan rekaman
yang dibaca dengan
mesin, cd-rom, video
disc, bahkan juga komputer terhubung dengan jaringan internet.
Berikut ini gambar dimana seharusnya
perpustakaan sebagai sumber
belajar di sekolah
dapat
di
optimalkan
dengan baik
oleh peserta didik (aktifitas siswa-siswi SD N 2 Halong Ambon dalam memanfaatkan Perpustakaan sebagai
sumber belajar):
Nampak dalam gambar di atas aktifitas
siswa-siswi SD N 2 Halong Ambon yang didampingi
oleh guru pengajarnya memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.
Karena kita tahu di dalam perpustakaan terdapat berbagai macam buku bacaan yang
dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk menambah ilmu pengetahuan serta dapat menjadi
solusi permasalahan belajar. Kali ini guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan
mengajak anak muridnya meresume buku-buku bacaan yang ada diperpustakaan. Setelah
mendapatkan buku tersebut, mereka memulai lakukan
resume buku seperti yang telah di ajarkan oleh gurunya. Mereka
mulai mengerjakannya dengan duduk melingkar
meja bersama teman-teman yang
lain. Sedangkan guru mereka hanya sebagai fasilitator mengarahkan
dan mengajarkan kepada anak saat menghadapi kendala.
Selain untuk melakukan kegiatan pembelajaran, usaha ini juga memotivasi anak didik untuk gemar membaca
dan menanamkan pada diri mereka untuk senantiasa
memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar yang ada di sekolah.
BAB
III
PENTUP
A.
KESIMPULAN
1) Pendidikan dimasa depan menuntut adanya perubahan
pada proses pembelajaran yang bertumpu pada kemampuan individu dan berorientasi
pada siswa sebagai subyek (student centered).
2) Sumber belajar merupakan salah satu aspek
terpenting dalam kegiatan pembelajaran
3) Sumber dan macam macam belajar dapat dirancang,
diciptakan dan dikembangkan sendiri oleh guru dan peserta didik dengan memanfaatkan
lingkungan yang ada.
B. SARAN
Sudah
menjadi kewajiban dan tanggung jawab seorang pendidik untuk memberikan
pendidikan yang terbaik kepada peserta didiknya agar tujuan pendidikan dapat
tercapai dengan baik salah satunya dapat memanfaatkan pengertian sumber dan
macam macam belajar dengan baik. Untuk itu kepada pendidik
harus mampu menggunakan sumber belajar sebagai fasilitator pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
AECT. 1977. Definisi Teknologi Pendidikan. (Diterjemahkan oleh PAU
di
Universitas Terbuka).
Penerbit
Manajemen PT. Grafindo
Persada. Jakarta. Adaptasi
dari : Depdiknas. 2004.
Pedoman
Merancang Sumber Belajar.
Jakarta.
http:
//
id.wordpress.com/tag/makalah.
Sumber Belajar untuk Mengefektifkan
Pembelajaran
Siswa. Diterbitkan April 15, 2008 .
Belajar (MSB). 26 Oktober 2008 .
Seels,B. and
Richey,C.1994. Teknologi
Pembelajaran.
(Diterjemahkan oleh
Yusufhadi Miarso, dkk. Universitas Negeri Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar