Selasa, 29 Maret 2016

PENGERTIAN SUMBER DAN MACAM-MACAM BELAJAR

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Proses belajar mengajar dalam pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Melalui proses belajar dapat memberi pengaruh terhadap perkembangan kemampuan akademis dan psikologis setiap manusia dalam hidupnya. Belajar merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Belajar juga merupakan kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai  pembelajar dan  guru  sebagai  fasilitator.  Konsep  teknologi  pendidikan menekankan kepada individu yang belajar melalui pemanfaatan dan penggunaan berbagai jenis sumber belajar.
Dengan semakin cepatnya arus globalisasi, dunia pendidikan sekarang ini menghadapi berbagai tantangan. Dunia pendidikan dituntut agar dapat mendorong dan mengupayakan peningkatan kemampuan dasar untuk menjadi individu yang unggul dan memiliki daya saing kuat secara cepat. Sementara pandangan masyarakat pada umumnya mengenai pendidikan bersifat konvensional yaitu mengkaitkan penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang terjadi hanya berlangsung di dalam kelas, di mana sejumlah murid atau peserta belajar secara bersama-sama memperoleh pelajaran dari seorang guru atau instruktur.
Timbulnya berbagai tuntutan tersebut membawa konsekuensi pada perubahan paradigma dalam belajar mengajar menjadi pembelajaran. Strategi dan pendekatan pembelajaran tidak lagi bertumpu pada guru tetapi berorientasi pada siswa sebagai subyek (student centered). Guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Tanpa guru, pembelajaran tetap dapat dilaksanakan karena adanya sumber belajar yang lain. Sehubungan hal tersebut para pendidik atau guru di sekolah diharapkan untuk dapat menggunakan sumber belajar secara tepat.

B.     Tujuan
Pegertian sumber dan macam macam belajar bertujuan sebagai berikut.
Menambah wawasan pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru.
Mencegah verbalistis bagi siswa.
Mengajak siswa ke dunia nyata.
Mengembangkan proses belajar mengajar yang menarik
Mengembangkan berpikir divergent pada siswa

C.     Manfaat
            Pemanfaatan sumber  dan macam macam belajar sudah tentu akan menambah wawasan pengetahuan siswa. Melalui sumber belajar, pemahaman siswa mengenai suatu materi pelajaran akan bertambah. Hal tersebut sekaligus akan mencegah verbalistis bagi siswa. Dengan pemanfaatan sumber belajar maka siswa tidak hanya mengetahui materi pelajaran dalam bentuk kata-kata saja, namun secara komprehensif akan mengetahui substansi dari yang dipelajari.










BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sumber dan macam macam belajar
Sering kita dengar istilah sumber belajar (learning resource), orang juga banyak yang telah memanfaatkan sumber belajar, namun umumnya yang diketahui hanya perpustakaan dan buku sebagai sumber belajar. Padahal secara tidak terasa   apa yang mereka gunakan, orang, dan benda tertentu adalah termasuk sumber belajar.
Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum.   Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.
 Dari  pengertian  tersebut  maka  sumber  belajar  dapat  dikategorikan sebagai berikut:
Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat
melakukan  belajar  atau  proses  perubahan  tingkah  laku  maka  tempat  itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya  perpustakaan,  pasar,  museum,  sungai,  gunung,  tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.
Benda  yaitu  segala  benda  yang  memungkinkan  terjadinya  perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan lainnya.
Bahan  yaitu  segala  sesuatu  yang  berupa  teks  tertulis,  cetak,  rekaman elektronik, web, dll yang dapat digunakan untuk belajar.
Buku  yaitu  segala  macam  buku  yang  dapat  dibaca  secara  mandiri  oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya.

B.     Transfer dalam Belajar 
Sekolah tidak mampu mengajarkan pelajar segala sesuatu yang mereka ingin ketahui, tetapi seharusnya melengkapi pelajar dengan kemampuan untuk mentransfer---menggunakan apa yang telah mereka pelajari untuk mengatasi permasalahan baru secara sukses atau untuk belajar secara cepat di dalam situasi baru.
Mengingat kembali suatu informasi bukan suatu transfer. Transfer terjadi ketika pelajar dapat mengatasi permasalahan yang mereka tidak temukan sebelumnya, dan transfer terjadi di dalam strategi belajar. Contohnya di dalam membuat beberapa pertanyaan mengenai apa yang sudah dipelajari.
C.    Proses Pembelajaran dan Sumber Belajar
Istilah kegiatan “belajar”, “mengajar”, dan “pembelajaran” merupakan istilah  kegiatan  yang  tidak  terpisahkan,  meskipun  ketiganya  merupakan kegiatan yang berbeda. Kegiatan belajar bisa saja terjadi walaupun tidak ada kegiatan  mengajar.  Begitu  pula  sebaliknya,  kegiatan  mengajar  tidak  selalu dapat  menghasilkan  kegiatan   belajar.  Ketika  seorang   guru   menjelaskan pelajaran di depan kelas maka terjadi kegiatan mengajar, tetapi dalam kegiatan tersebut belum tentu terjadi kegiatan belajar pada setiap siswa. Kegiatan mengajar dikatakan berhasil jika dapat menghasilkan kegiatan belajar pada diri siswa. Jadi, sebenarnya hakekat guru mengajar adalah usaha guru untuk membuat  siswa  belajar.  Dengan  kata  lain,   mengajar  merupakan  upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Kegiatan inilah yang disebut dengan peoses pembelajaran.
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar  para siswanya.  Kegiatan  pembelajaran  tidak  akan  berarti  jika  tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya bisa berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Jadi syarat mutlak yang harus dipenuhi agar terjadi kegiatan belajar yaitu terjadinya interaksi antara pebelajar (learner) dengan sumber belajar.

Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun menyajikan materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan mengajar, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran  penting  yang  harus  dilakukan  oleh  guru  dalam  proses  pembelajaran adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber belajar yang ada. Meskipun guru juga merupakan salah satu sumber belajar bagi siswa, tetapi masih banyak lagi sumber-sumber belajar yang lain yang dapat dimanfaatkan untuk terjadinya proses pembelajaran.
D. Macam-macam Sumber Belajar
Sumber  belajar  adalah  semua  sumber  (baik  berupa  data,  orang  atau benda)  yang dapat  digunakan untuk  memberi  fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar ini bermanfaat dalam memberikan sumbangan yang positif untuk peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran. Terdapat enam macam sumber belajar yaitu pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar / lingkungan.
1.      Pesan,  adalah  pelajaran/informasi  yang  diteruskan  oleh  komponen  lain dalam bentuk ide, fakta, arti, dan data
2.      Orang,   mengandung   pengertian   manusia    yang   bertindak   sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Tidak termasuk mereka yang menjalankan funsgi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar.
3.      Bahan, merupakan sesuatu (bisa pula disebut program atau software) yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri.
4.      Alat, adalah sesuatu (biasa pula disebut hardware) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan di dalam bahan.
5.      Teknik, berhubungan dengan prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang, dan lingkungan untuk menyampaikan pesan.
6.      Lingkungan, merupakan situasi sekitar di mana pesan diterima.



             E . Peranan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran
Sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran yang dilakukan, adapun peranan tersebut dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Peranan sumber belajar dalam pembelajaran Individual.
Pola  komunikasi  dalam  belajar  individual  sangat  dipengaruhi  oleh peranan sumber belajar yang dimanfaatkan dalam proses belajar. Titik berat pembelajaran individual adalah pada peserta didik, sedang guru mempunyai peranan sebagai penunjang atau fasilitator.
Dalam pembelajaran individual terdapat tiga pendekatan yang berbeda yaitu :
(1) Front line teaching method, dalam pendekatan ini guru berperan menunjukkan sumber belajar yang perlu dipelajari.
(2) Keller Plan, yaitu pendekatan yang menggunakan teknik personalized system   of   instruksional   (PSI)   yang   ditunjang   dengan   berbagai   sumber berbentuk audio visual yang didesain khusus untuk belajar individual.
(3) Metode proyek, peranan guru cenderung sebagai penasehat dibanding pendidik, sehingga peserta didiklah yang bertanggung jawab dalam memilih, merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan belajar.
2. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Klasikal
Pola komunikasi dalam belajar klasikal yang dipergunakan adalah komunikasi langsung antara guru dengan peserta didik. Hasil belajar sangat tergantung oleh kualitas guru, karena guru merupakan sumber belajar utama. Sumber lain seolah-olah tidak ada peranannya sama sekali, karena frekuensi belajar didominari interaksinya dengan guru.
Pemanfaatan sumber belajar selain guru, sangat selektif dan sangat ketat di bawah petunjuk dan kontrol guru. Di samping itu guru sering memaksakan penggunaan sumber belajar yang kurang relevan dengan ciri-ciri peserta didik dan tujuan belajar, hal ini terjadi karena sumber belajar yang tersedia terbatas. Peranan  Sumber  Belajar  secara  keseluruhan  seperti  terlihat  dalam  pola.


komunikasinya selain guru rendah. Keterbatasan penggunaan sumber belajar terjadi karena metode pembelajaran yang utama hanyalah metode ceramah. Menurut Percipal and Ellington (1984), bahwa perhatian yang penuh dalam belajar  dengan  metode  ceramah  (attention  spannya)  makin  lama  makin menurun drastis. Misalnya dalam 50 menit belajar, maka pada awal belajar attention  spannya berkisar antara 12-15  menit,  kemudian  makin  mendekati akhir pelajaran turun menjadi 3-5 menit.
Di samping itu British Audio Visual Association (1985), menyatukam bahwa 75 % pengetahuan diperoleh melalui indera penglihatan, 13 % indera pendengaran, 6 % indera sentuhan dan rabaan dan 6 % indera penciuman dan lidah. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan SOVOCOM COMPANY di Amerika dalam Sadiman (1989: 155-156), tentang kemampuan manusia dalam menyimpan pesan adalah : verbal (tulisan) 20%, Audio saja 10%, visual saja 20%, Audio visual 50%. Tetapi kalau proses belajar hanya menggunakan methode (a) Membaca saja, maka pengetahuan yang mengendap hanya 10% (b) Mendengarkan saja pengetahuan yang mengendap hanya 20%. (c) Melihat saja pengetahuan yang mengendap bisa 50%. Dan (e) Mengungkapkan sendiri pengetahuan yang mengendap bisa 80%. (f) Mengungkapkan sendiri dan mengulang pada kesempatan lain 90%. Dari penjelasan tersebut diatas, bahwa guru harus pandai memilih dan mengkombinasikan metode pembelajaran dengan belajar yang ada.
3. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Kelompok
Pola  komunikasi  dalam  belajar  kelompok,  menurut  Derek  Rowntere dalam bukunya Educational Technologi in Curriculum Development (1982), menyajikan dua pola komunikasi yang secara umum ditetapkan dalam belajar yaitu pola.
a. Buzz sessions (diskusi singkat) adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik untuk didiskusikan singkat sambil jalan. Sumber belajar yang digunakan adalah materi yang digunakan sebelumnya.
b. Controllet discussion (diskusi dibawah kontrol guru), sumber belajarnya antara lain adalah bab dari suatu buku, materi dari program audio visual, atau masalah dalam praktek laboratorium
c. Tutorial adalah belajar dengan guru pembimbing, sumber belajarnya adalah masalah yang ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat bab dari buku, topik masalah dan tujuan instruksional tertentu.
d. Team project (tim proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antar anggota kelompok dengan cara mengenai suatu proyek oleh tim.
e. Simulasi (persentasi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya).
f. Micro teaching, (proyek pembelajaran yang direkam dengan video). g. Self helf group (kelompok swamandiri).

Sumber belajar lainnya  yang seharusnya dikelola dengan baik adalah perpustakaan. Tidak sedikit perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah belum dikelola  dengan  baik  sebagai  pusat  sumber  belajar,  perpustakaan  hanya menjadi sarana atau tempat penyimpanan buku saja. Siswa tidak termotifasi memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar. Perpustakaan mestinya dapat menjadi pusat sumber dan penyimpanan informasi dan pengetahuan baik berupa bahan cetak (buku/tulisan), elektronik dan audio visual ataupun dalam  bentuk yang  lain,  sehingga perpustakaan  dapat  berfungsi  sebagai sumber belajar bagi semua peserta belajar, para profesional, para peneliti dan bagi siapapun yang memerlukan informasi dan pengetahuan.
Selain berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan informasi, perpustakaan juga berfungsi untuk kegiatan pendidikan, pembelajaran dan penelitian, maka distribusi informasi sebagai koleksi perpustakaan perlu diarahkan pada kebutuhan belajar peserta belajar. Konsep Pusat Sumber Belajar mengubah organisasi informasi dan pengelolalaan perpustakaan dari lingkungan hanya bahan cetak  menjadi lingkungan bahan cetak dengan bahan non cetak   termasuk diantaranya semua teknologi yang lebih baru seperti  bahan  rekaman  yang  dibaca  dengan  mesin,  cd-rom,  video  disc, bahkan juga komputer terhubung dengan jaringan internet.


Berikut ini gambar dimana seharusnya perpustakaan sebagai sumber belajar  di  sekolah  dapat  di  optimalkan  dengan  baik  oleh  peserta  didik (aktifitas siswa-siswi SD N 2 Halong Ambon dalam memanfaatkan Perpustakaan sebagai sumber belajar):








Nampak dalam gambar di atas aktifitas siswa-siswi SD N 2 Halong  Ambon yang didampingi oleh guru pengajarnya memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Karena kita tahu di dalam perpustakaan terdapat berbagai macam buku bacaan yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk menambah ilmu pengetahuan serta dapat menjadi solusi permasalahan belajar. Kali ini guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan mengajak anak muridnya meresume buku-buku bacaan yang ada diperpustakaan. Setelah mendapatkan buku  tersebut,  mereka memulai  lakukan  resume  buku  seperti yang telah di ajarkan oleh gurunya. Mereka mulai mengerjakannya dengan duduk  melingkar  meja  bersama  teman-teman  yang  lain.  Sedangkan  guru mereka hanya sebagai fasilitator mengarahkan dan mengajarkan kepada anak saat menghadapi kendala.
Selain   untuk   melakukan   kegiatan   pembelajaran,   usaha   ini   juga memotivasi anak didik untuk gemar membaca dan menanamkan pada diri mereka   untuk senantiasa memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar yang ada di sekolah.




BAB III
PENTUP
A. KESIMPULAN
1) Pendidikan dimasa depan menuntut adanya perubahan pada proses pembelajaran yang bertumpu pada kemampuan individu dan berorientasi pada siswa sebagai subyek (student centered).
2) Sumber belajar merupakan salah satu aspek terpenting dalam kegiatan pembelajaran
3) Sumber dan macam macam belajar dapat dirancang, diciptakan dan dikembangkan sendiri oleh guru dan peserta didik dengan memanfaatkan lingkungan yang ada.

B. SARAN
Sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab seorang pendidik untuk memberikan pendidikan yang terbaik kepada peserta didiknya agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik salah satunya dapat memanfaatkan pengertian sumber dan macam macam   belajar dengan baik. Untuk itu kepada pendidik harus mampu menggunakan sumber belajar sebagai fasilitator pembelajaran



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERANAN KEBUGARAN JASMANI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

           PERANAN KEBUGARAN JASMANI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SEKOLAH DASAR                                ...